
Membuat proposal kegiatan
merupakan salah satu proses awal yang penting untuk dilakukan ketika
akan menyelenggarakan acara atau kegiatan. Dengan proposal tersebut
penyelenggara dapat merencanakan berbagai hal terkait acara
secara matang, baik dari konsep acara, penentuan lokasi, estimasi biaya,
dan lain sebagainya.
Ada banyak
kegunaan dengan membuat proposal kegiatan, selain bisa digunakan
sebagai landasan berpijak dalam proses pelaksanaan kegiatan, proposal
juga bisa dijadikan sebagai acuan bagi banyak pihak yang memiliki
kepentingan dalam kegiatan tersebut.
Proposal
kegiatan bagi banyak orang bisa dijadikan sebagai sarana untuk memberi
informasi secara lengkap terhadap kegiatan yang dilaksanakan. Dengan
informasi yang lengkap inilah secara otomatis akan mampu
memberikan kemudahan kepada penyelenggara kegiatan untuk memperoleh
dukungan, baik dukungan moral maupun material.
Tak
dapat dipungkiri, banyak orang membuat proposal kegiatan memang untuk
mencari dukungan, terlebih dukungan material berupa pembiayaan kegiatan.
Untuk itulah dalam membuat proposal haruslah dipikirkan secara matang,
realistis, terarah, dan perlu melakukan observasi ke lapangan terlebih
dahulu.
Untuk
membuat proposal kegiatan agar bisa berfungsi secara maksimal, selain
harus menggunakan tata bahasa yang baik dan mampu menarik perhatian,
secara visual proposal juga harus bagus. Untuk itu jangan enggan
melibatkan seorang desainer grafis agar mampu mengemas ide kreatif dalam
bentuk proposal yang menarik dan mudah dipelajari oleh pihak-pihak yang
berkepentingan.
Kerangka membuat proposal kegiatan sebagai acuan :
1. Cover Proposal
Dalam
membuat proposal kegiatan, satu hal sepele namun sering kali luput dari
perhatian adalah dalam membuat cover proposal. Banyak penyelenggara
kegiatan yang sering mengesampingkan halaman depan ini karena dianggap
tidak penting, padahal cover proposal perlu dibuat semenarik mungkin
karena ia adalah “wajah” dari seluruh isi proposal.
Membuat cover proposal yang bagus bisa menjadi salah satu kunci sukses untuk menarik pihak sponsorship, karena Content is the king, Design is the queen.
Untuk itu buatlah desain cover yang mampu mencuri perhatian, tata letak
yang serasi, penggunaan warna yang harmonis, huruf yang menarik.
Desain
sederhana namun elagan, itulah yang seringkali mampu mencuri perhatian.
Jangan terlalu banyak memasukkan gambar pada cover proposal, masukkan
teks seperlunya saja misalnya judul proposal, tema acara, waktu-tempat
penyelenggaraan, dan alamat serta kontak penyelenggara kegiatan.
2. Dasar Pemikiran/Latar Belakang
Setelah
cover proposal dibuat dengan menarik, langkah selanjutnya adalah
membuat ulasan dasar pemikiran atau latar belakang diselenggarakannya
kegiatan tersebut.
Dasar pemikiran
berisi tentang berbagai hal yang melatarbelakangi dilaksanakannya
kegiatan, hubungan kegiatan yang diselenggarakan dalam kehidupan nyata,
solusi yang bisa ditawarkan dengan adanya kegiatan tersebut, dan lain
sebagainya.
Dalam membuat proposal
kegiatan, uraian dasar pemikiran sebisa mungkin maksimal satu halaman,
bahkan beberapa penyelenggara biasanya hanya membatasi 3 (tiga) paragraf
saja. Meskipun hanya berupa uraian singkat namun harus mampu memberi
gambaran tentang kegelisahan penyelenggara sehingga dapat muncul
kegiatan tersebut.
3. Nama Kegiatan
Membuat
nama kegiatan sebisa mungkin menggunakan kalimat yang singkat, padat,
jelas, dan mampu menarik perhatian pembaca. Nama kegiatan ini biasanya
sekaligus dijadikan sebagai judul acara maupun judul proposal kegiatan.
Nama
kegiatan yang baik akan mampu menimbulkan rasa keingintahuan pembaca.
Satu hal yang tidak kalah penting dalam membuat nama kegiatan adalah
kesesuaian nama dengan topik atau pokok permasalahan dalam kegiatan yang
akan dilaksanakan tersebut.
4. Tema Kegiatan
Tema
kegiatan merupakan pokok pikiran yang mendasari kegiatan yang akan
diselenggarakan. Tema ini yang akan menentukan arah kegiatan atau tujuan
dari terselenggaranya kegiatan tersebut.
Membuat
tema kegiatan tentu berbeda dengan nama kegiatan. Tema biasanya lebih
spesifik dan cukup mampu menjelaskan kemana arah dan tujuan kegiatan
tersebut.
Contoh nama kegiatan : “Green Valentine 2016”
Contoh tema kegiatan : “Membangun Cinta Lingkungan dengan Menanam Pohon”
5. Jenis Kegiatan
Jenis
kegiatan disini merupakan berbagai rangkaian aktivitas yang akan
diselenggarakan dalam kegiatan tersebut. Aktivitas ini bisa berbagai
macam bentuk misalnya acara pentas musik, program workshop, penyuluhan,
seminar, diskusi dan lain sebagainya.
Dari
semua jenis kegiatan ini ada baiknya dibuat secara terperinci dan
jelas. Misal acara musik, maka perlu disampaikan siapa saja yang akan
pentas, siapa bintang tamunya, profil pengisi acara, dan lain-lain.
Jika
dalam satu event terdiri dari beberapa kegiatan maka perlu disusun
rangkaian kegiatannya secara berurutan dan terperinci agar semua yang
berkepentingan dapat memahami semua kegiatan yang akan dilangsungkan. Apabila jenis kegiatan sangat padat dan banyak, maka detil acara dan jadwal dapat dimasukkan dalam halaman lampiran.
6. Maksud dan Tujuan
Dalam membuat proposal kegiatan,
menjabarkan maksud dan tujuan perlu disampaikan secara jelas.
Beritahukan hal positif dari kegiatan yang dilaksanakan, tujuan yang
ingin dicapai dalam kegiatan tersebut, serta output yang diharapkan dari terselenggaranya acara.
Bagi
penyelenggara kegiatan, maksud dan tujuan ini akan berguna sebagai arah
kegiatan sehingga tidak lepas kontrol dari target sasaran. Pada
umumnya, dalam membuat proposal kegiatan tujuan dibedakan atas tujuan
jangka pendek dan jangka panjang.
Selain
berisi tujuan kegiatan, beberapa penyelenggara acara juga akan
menyampaikan manfaat dari diselenggarakannya kegiatan tersebut. Adapun
manfaat yang dicapai tersebut dapat dirasakan secara langsung maupun
tidak langsung bagi individu, organisasi penyelenggara, maupun bagi
masyarakat umum.
7. Sasaran Kegiatan
Sasaran
kegiatan merupakan siapa target audience atau target penonton maupun
target peserta yang akan dilibatkan secara langsung dalam kegiatan yang
akan diselenggarakan. Adapun jumlah dari target audience ini sangat
tergantung dari besar-kecilnya acara yang akan dilangsungkan.
Untuk
dapat menentukan sasaran kegiatan secara tepat, dibutuhkan strategi
segmentasi pasar secara jelas. Segmentasi ini adalah proses
mengelompokkan calon audience yang heterogen menjadi audience yang
homogen. Pengelompokan bisa berdasarkan usia, letak geografis, minat,
tingkah laku dan lain sebagainya.
Misalnya
saja sebuah event organizer akan menyelenggarakan acara musik, maka
perlu disasar penonton yang suka musik, lebih spesifik lagi musik
dangdut, musik pop, atau musik metal, target penonton dari wilayah mana
saja, usia berapa, dan lain-lain.
Melakukan
segmentasi ini untuk membatasi ruang lingkup peserta kegiatan
agar lebih spesifik, tujuannya agar ada kesesuaian antara tema yang
diangkat dengan target sasarannya, dan juga mempermudah penyelenggara
untuk menargetkan sponsor mana saja yang akan dilibatkan dalam acara
tersebut.
8. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan
Pemilihan
waktu dan tempat diselenggarakannya kegiatan merupakan satu hal penting
untuk dipertimbangkan secara matang. Sebelum memutuskan tentang waktu
dan tempat ada baiknya penyelenggara melakukan observasi lapangan.
Cari
informasi sebanyak-banyaknya tentang jadwal penyelenggaraan event di
mana kegiatan akan diselenggarakan. Pilih waktu dan tempat yang tepat
sehingga sesuai dengan target penonton maupun target sponsor. Pemilihan
waktu dan tempat secara tepat merupakan faktor penting untuk
keberhasilan kegiatan, sekali salah perhitungan dalam menentukan waktu
atau tempat, maka bisa saja kegiatan akan mengalami kerugian.
9. Penyelenggara Kegiatan
Untuk
bisa meyakinkan pihak sponsorship, buatlah profil singkat penyelenggara
kegiatan, cantumkan prestasi yang pernah dicapai, legalitas organisasi
atau lembaga penyelenggara, dan juga struktur kepanitiaan yang
seperti Streering Commite, Pelindung Kegiatan, Ketua panitia, dan lain
sebagainya. Jika struktur kepanitiaan dalam jumlah besar maka bisa
dicantumkan dalam halaman lampiran.
Bagi
pihak sponsorship, biasanya akan lebih percaya pada penyelenggara yang
memiliki badan hukum yang jelas. Badan hukum ini bisa dalam bentuk
Yayasan, Lembaga, Institusi, maupun Badan Usaha seperti Persekutuan
Komanditer (CV) ataupun Perseroan Terbatas (PT) yang memiliki bidang
pekerjaan sebagai penyelenggara kegiatan.
10. Rencana Anggaran

Untuk
membuat proposal kegiatan yang baik, salah satu faktor yang tidak kalah
penting adalah dalam membuat rencana anggaran yang baik. Rencana
anggaran kegiatan yang baik yaitu dengan mencantumkan rincian biaya
penyelenggaraan kegiatan yang diperhitungkan secara logis dan realistis,
baik itu pemasukan maupun pengeluarannya.
Secara
garis besar rincian biaya ini terdiri dari beberapa bagian, yakni biaya
kesekretariatan, biaya promosi, biaya peralatan, biaya operasional,
biaya pelaksanaan, sewa tempat, akomodasi, konsumsi, transportasi, dan
lain sebaginya. Pos-pos pembiayaan dan besarnya biaya yang dibutuhkan
juga sangat tergantung dari jenis kegiatan yang akan diselenggarakan.
Pada
rencana anggaran ini, cukup dijelaskan besarnya jumlah total pemasukan
dan pengeluaran yang diperkirakan oleh panitia penyelenggara, sedangkan
untuk detil rinciannya bisa dibuat dalam halaman lampiran.
11. Paket Sponsor
Halaman
paket sponsor dibuat untuk memberikan berbagai alternatif pilihan
kepada pihak sponsor dalam melakukan kerjasama. Beberapa alternatif
pilihan yang umum digunakan sebagai tawaran bagi pihak sponsor misalnya
paket sponsor tunggal, sponsor utama, sponsor pendukung dan
Co-Partnership.
Dari masing-masing paket sponsor biasanya memiliki hak dan kewajiban
yang berbeda. Untuk sponsor tunggal biasanya harus bersedia membiayai
seluruh anggaran biaya kegiatan yang dibutuhkan, untuk sponsor utama
menyediakan 75% anggaran biaya kegiatan, untuk sponsor pendukung
menyediakan 25% anggaran biaya, dan untuk Co-Partnership biasanya lebih
pada jalinan kerjasama seperti halnya barter produk, barter promo,
pemberian produk perusahaan, atau yang lainnya yang sifatnya negotiable.
12. Penutup Proposal
Setelah
semua poin-poin penting diatas sudah tersusun dengan baik, maka buatlah
halaman penutup proposal yang berisi harapan, dukungan dan keyakinan
penyelenggara bahwa kegiatan yang akan dilaksanakan sangat bermanfaat
dan akan berhasil. Selain itu jangan lupa untuk mencantumkan ucapan
terima kasih kepada pembaca proposal.
Untuk
meyakinkan pihak sponsorship, bubuhkan lembar pengesahan yang
ditandatangani oleh ketua penyelenggara, institusi atau lembaga
penanggung jawab acara, dan pihak terkait lainnya. Untuk memperkuat
legalitas acara maka juga dibutuhkan stempel atau cap yang dibubuhkan
diatas tanda tangan.
13. Lampiran-lampiran
Halaman lampiran-lampiran ini berisi berbagai macam data yang dibutuhkan untuk memperkuat proposal kegiatan. Lampiran ini bisa berupa rincian detil anggaran, struktur panitia, peta lokasi, denah tempat, foto-foto kegiatan yang telah dilangsungkan, dan lain sebagainya.***
Membuat
proposal kegiatan memang penting untuk dilakukan guna suksesnya acara.
Proposal ini dibutuhkan meskipun kegiatan yang diselenggarakan hanya
skala kecil seperti Al-Huda Competition, Bazar, L2AT, kegiatan pensi di sekolah,
kegiatan lomba tingkat kelurahan, hingga event-event besar seperti
konser musik ataupun festival seni budaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar