1. Siapkan materi
Materi
dalam membuat ID Card untuk karyawan maupun panitia event sebenarnya
hampir sama, karena sesuai fungsi kartu ini sebagai tanda pengenal.
Beberapa materi yang bisa dimasukkan dalam kartu ID ini diantaranya
adalah logo, foto diri, nama pemakai, jabatan, dan alamat. Khusus untuk
ID Card yang digunakan untuk karyawan/kantor biasanya akan memuat
berbagai ketentuan tentang kartu tersebut. Ketentuan ini sering kali
dicetak di bagian belakang kartu.
Materi
berupa teks ataupun gambar yang digunakan untuk membuat ID Card
sebenarnya juga tidak ada aturan-aturan khusus, semua tergantung
kebutuhan dan dapat disesuaikan dengan fungsi kartu tersebut. Ada kartu
identitas yang diberi background gambar, ada yang polos, ada yang
menggunakan foto selfi, ada yang menggunakan foto diri formal dan lain
sebagainya.
2. Tentukan ukuran ID Card
Ukuran
standar internasional ID Card (ISO 7810 ID-1) adalah 85,60 mm × 53,98
mm (3,370 in × 2,125 inci), dengan aspek rasio 1,586. Ukuran ini sama
dengan ukuran berbagai kartu tanda pengenal seperti Kartu Pelajar, Kartu
Mahasiswa, SIM, KTP, kartu kredit, atau pun kartu ATM. Untuk
mempermudah dalam proses pemotongan biasanya ukuran seringkali
dibulatkan menjadi 86mm x 54mm.
Selain
ukuran standar internasional diatas, dalam ISO 7810 juga mengeluarkan
standar ukuran lainnya yaitu ukuran standar ISO 7810 ID-2 (105 x 74 mm)
yang banyak digunakan di Jerman, ukuran standar ISO 7810 ID-3 (125 x
88 mm) yang digunakan untuk paspor dan visa, yang terakhir adalah ukuran
standar ISO 7810 ID-4 (25 x 15 mm).
Untuk
ID Card dengan bahan PVC, ukuran standar yang sering dipakai di
Indonesia adalah ukuran ISO 7810 ID-1, ukuran kartu ini banyak dijual di
pasaran dan juga telah tersedia berbagai model dan bahan tempat
kartunya. Ukuran dan bahan kartu ini banyak digunakan untuk membuat ID
Card karyawan ataupun organisasi yang bisa digunakan dalam jangka waktu
lama
Berbeda dengan ID Card (Name Tag)
yang digunakan untuk panitia event, ukuran yang digunakan bisa lebih
variatif dan lebih besar daripada ukuran ISO 7810 ID-1. Beberapa ukuran
yang sering dipakai diantaraya adalah ukuran 9,7cm x 13.7cm, ada juga
yang ukuran 9,5cm x 11.9cm, kemudian ukuran 8,1cm x 11,2cm, dan
ukuran 5,8cm x 8,6cm, serta ukuran 8,5cm x 10,5cm. Dari masing-masing
ukuran tersebut dipasaran juga tersedia plastik name tag yang khusus digunakan untuk kemasan ID Card.
3. Membuat desain ID Card
Setelah semua materi dan ukurannya telah
ditentukan, proses selanjutnya adalah membuat desain ID Card. Proses
ini adalah menyusun berbagai materi tersebut menjadi karya visual yang
selanjutnya bisa dicetak menggunakan printer.
Ada
banyak software yang bisa digunakan untuk merancang perwajahan ID Card
ini. Untuk mengolah gambar vektor bisa menggunakan CorelDraw ataupun
Adobe Ilustrator, sedangkan untuk mengolah image gambar/foto bisa
menggunakan Adobe Photoshop.
4. Pilih bahan untuk membuat ID Card
Ada
banyak pilihan bahan yang bisa digunakan untuk membuat ID Card,
masing-masing bahan biasanya memiliki karakteristik yang berbeda
sehingga bisa dipilih sesuai kebutuhan. Salah satu bahan ID Card yang
paling populer digunakan adalah bahan PVC, bahan ini sering digunakan
untuk pembuatan kartu ATM, KTP, SIM dan lain sebagainya.
Cara
membuat ID Card dengan bahan PVC ini secara teknis berbeda dengan cara
membuat ID Card yang menggunakan bahan lain. ID Card dari bahan PVC
dalam 1 set terdiri dari 3 lembar, yaitu 2 lembar kertas tipis
(transparan) yang bisa diprint dan 1 lembar PVC yang lebih tebal dan
kaku dengan warna putih, silver dan gold. Bahan PVC yang banyak beredar
di pasaran biasanya memiliki total ketebalan 0.76mm (0.15+0.46+0.15) mm.
Bahan ini sering dijual dalam satu pack yang berisi 50 biji.
Selain
menggunakan bahan PVC, bahan Kertas juga sering digunakan untuk membuat
ID Card. Bahan dari kertas ini karena sifat bahannya yang mudah rusak
biasanya banyak digunakan untuk membuat kartu identitas yang
berlaku sementara untuk kebutuhan eventual. Jenis kertas yang biasa
digunakan adalah kertas Artpaper dan kertas BC.
5. Mencetak ID Card
Proses
mencetak ID Card dengan bahan PVC membutuhkan waktu yang lebih lama dan
memiliki tingkat kesulitan yang lebih tinggi jika dibanding dengan
bahan kertas. Saat mencetak 2 bahan PVC yang tipis maka yang dicetak
adalah bagian yang tidak ada lapisan pelindungnya (permukaan kasar).
Bagian sisi yang kasar inilah yang akan menyerap tinta lebih dan
diletakkan melekat dengan PVC yang tebal. Jangan lupa saat mencetak setting-an printer harus di set mirror (cetak terbalik) karena yang dicetak adalah bagian dalam PVC tipis.

Setelah
kedua sisi PVC dicetak dengan printer, proses selanjutnya adalah
menempelkan kedua PVC tipis tersebut pada PVC yang tebal. Proses
penempelan bisa menggunakan mesin laminator dengan suhu 100 derajat
celcius. Jka proses berjalan dengan lancar maka bisa dilanjutkan dengan
merapikan semua sisi ID Card tersebut menggunakan mesin pemotong.
Proses
mencetak ID Card dengan bahan PVC memang agak sedikit ribet, namun
hasilnya bisa lebih baik dan lebih awet dari bahan kertas. Oleh karena
itulah harga juga lebih tinggi dan terpaut jauh dengan harga ID Card
dari bahan kertas.
Proses mencetak ID
Card dengan bahan kertas bisa lebih mudah, materi yang telah didesain
tinggal di print langsung di atas kertas maka kartu sudah jadi. Jika
menginginkan lebih awet maka hal yang bisa dilakukan adalah dengan
melapisinya dengan laminasi dan dimasukkan dalam tempat ID Card yang
terbuat dari mika ataupun plastik.
contoh ID Card untuk Kartu Tanda Anggota Partai/cetakidcard.co.id
6. Finishing
Proses
finishing dalam membuat ID Card ada berbagai macam pilihan, misalnya
dengan memberi efek embos (huruf/gambar timbul) pada IID Card, memberi
warna khusus seperti warna emas ataupun silver, melubanngi ID Card,
memberi kemasan/tempat ID Card beserta tali gantungannya, dan lain
sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar